....
....
Bantu aku untuk peka dengan rancanganMU
Ubah hatiku ...
Terangi langkahku ...
Hingga aku mampu melihat dengan lebih jelas "hadiah" itu jika kelak aku bertemu
....
....
Monday, November 24, 2008
Thursday, November 13, 2008
Pagi ini distasiun Damri
(05.00 a.m)
Masih terlalu gelap untuk ku keluar dari balik selimut berbahan dasar decron ini, tapi alarm sudah berbunyi dan seakan tak ingin berhenti mengingatkan "sudah waktunya untuk berbasuh dan segera mengayuh"
Tak seperti biasanya, tadi malam hp motorola abal abal distel untuk berbunyi lebih awal, kenapa? Karena pagi ini setelah selesai dengan misa pagi aku tidak akan pulang ke kos lagi melainkan akan langsung mengayuh lebih jauh dari jarak pagi yang biasa ditempuh untuk bertemu dengan sesama pengayuh.
Bersiap siap dengan segala peralatan kantor, laptop, dan rekan rekan nya. Ditambah dengan peralatan mandi dan baju ganti yg biasanya tidak pernah dibawa, karena tidak pernah mengayuh pagi kekantor sampai harus mengganti baju dan mandi.
Mengisi perut dengan segelas susu dingin membuat hati ini lebih adem dan siap untuk bergerak.
BERAT KALI TAS INI BEUH!
(05.40)
Meluncur kearah gereja santa untuk melaksanakan misa pagi dengan kostum siap untuk bekerja.
(06.30)
Selesai misa, sempat bertanya kepada pak sekuriti di gereja jalan terdekat ke stasiun damri.
Agak sedikit grogi juga pagi ini untuk mengayuh, karena belum pernah kedaerah tersebut naik sepeda, dan agak kuatir dengan kezam nya rimba jalan raya jakarta.
Sepeda mulai dikayuh. Kewaspadaan ditingkatkan. Konsentrasi ... im on my own now!
Seakan akan sedang bersiap untuk ujian nasional, fokus!
Mengambil jalur jalan raya utama, membaca papan petunjuk jalan, bertanya pada abang abang pedagang dipinggir jalan dan bermodalkan keberanian nyalip kiri dan kanan.
(07.something)
Ada beberapa sepeda mangkal di samping stasiun damri. Ada beberapa sosok yang siap pasang gaya untuk berfoto ria. Ada beberapa wajah yg dikenal melalui foto di multiply. Ada om dan tante.
Ahhh.... ini dia rosela'ers.
GROGI. How should i start ?
Langsung menggelinding kearah mereka. Pasang tampang cengengesan dan clumsy, memperkenalkan diri sebagai Lia.
Disambut hangat.
Diajak bercanda.
Berpose bersama.
Dikomentarin sepeda nya.
Diajak sarapan bubur di paun.
Dikawal kekantor.
Ahhh.... aku mungkin hanya salah satu dari sekian ribu buruh migrant di kota Jakarta, yang datang dengan sedikit keberanian untuk mencari petualangan baru dan bermimpi bisa mewujudkan sedikit ambisi dan tegak berdiri dikota yang kata emak ku sih lebih kejam dari emak tiri.
Aku mungkin sedikit dari yang beruntung. Karena dari sedikit waktu yang kupunya dirimba petualanganku ini, aku telah bertemu dengan keluarga baru ku - Keluarga B2w - Jakarta Selatan .The Rosela-ers. Dan masih bisa merasakan hangat nya interaksi humanis disaat disekelilingku ini telah tenggelam dengan apa yang mereka sebut globalisasi interaksi.
Globalization is not a road without an end, it ended at your own Kampung halaman's backyard
*the orang kampung one with the silvering folding and proud to be menggelinding*
Masih terlalu gelap untuk ku keluar dari balik selimut berbahan dasar decron ini, tapi alarm sudah berbunyi dan seakan tak ingin berhenti mengingatkan "sudah waktunya untuk berbasuh dan segera mengayuh"
Tak seperti biasanya, tadi malam hp motorola abal abal distel untuk berbunyi lebih awal, kenapa? Karena pagi ini setelah selesai dengan misa pagi aku tidak akan pulang ke kos lagi melainkan akan langsung mengayuh lebih jauh dari jarak pagi yang biasa ditempuh untuk bertemu dengan sesama pengayuh.
Bersiap siap dengan segala peralatan kantor, laptop, dan rekan rekan nya. Ditambah dengan peralatan mandi dan baju ganti yg biasanya tidak pernah dibawa, karena tidak pernah mengayuh pagi kekantor sampai harus mengganti baju dan mandi.
Mengisi perut dengan segelas susu dingin membuat hati ini lebih adem dan siap untuk bergerak.
BERAT KALI TAS INI BEUH!
(05.40)
Meluncur kearah gereja santa untuk melaksanakan misa pagi dengan kostum siap untuk bekerja.
(06.30)
Selesai misa, sempat bertanya kepada pak sekuriti di gereja jalan terdekat ke stasiun damri.
Agak sedikit grogi juga pagi ini untuk mengayuh, karena belum pernah kedaerah tersebut naik sepeda, dan agak kuatir dengan kezam nya rimba jalan raya jakarta.
Sepeda mulai dikayuh. Kewaspadaan ditingkatkan. Konsentrasi ... im on my own now!
Seakan akan sedang bersiap untuk ujian nasional, fokus!
Mengambil jalur jalan raya utama, membaca papan petunjuk jalan, bertanya pada abang abang pedagang dipinggir jalan dan bermodalkan keberanian nyalip kiri dan kanan.
(07.something)
Ada beberapa sepeda mangkal di samping stasiun damri. Ada beberapa sosok yang siap pasang gaya untuk berfoto ria. Ada beberapa wajah yg dikenal melalui foto di multiply. Ada om dan tante.
Ahhh.... ini dia rosela'ers.
GROGI. How should i start ?
Langsung menggelinding kearah mereka. Pasang tampang cengengesan dan clumsy, memperkenalkan diri sebagai Lia.
Disambut hangat.
Diajak bercanda.
Berpose bersama.
Dikomentarin sepeda nya.
Diajak sarapan bubur di paun.
Dikawal kekantor.
Ahhh.... aku mungkin hanya salah satu dari sekian ribu buruh migrant di kota Jakarta, yang datang dengan sedikit keberanian untuk mencari petualangan baru dan bermimpi bisa mewujudkan sedikit ambisi dan tegak berdiri dikota yang kata emak ku sih lebih kejam dari emak tiri.
Aku mungkin sedikit dari yang beruntung. Karena dari sedikit waktu yang kupunya dirimba petualanganku ini, aku telah bertemu dengan keluarga baru ku - Keluarga B2w - Jakarta Selatan .The Rosela-ers. Dan masih bisa merasakan hangat nya interaksi humanis disaat disekelilingku ini telah tenggelam dengan apa yang mereka sebut globalisasi interaksi.
Globalization is not a road without an end, it ended at your own Kampung halaman's backyard
*the orang kampung one with the silvering folding and proud to be menggelinding*
Tuesday, November 11, 2008
ini tentang Yang lagi kangen ama Nias
Sunday, November 09, 2008
ini tentang Si BataQ yang berfikir tentang ...
Apa yang istimewa dari weekend ini ?
Tidak ada.
Kecuali satu kenyataan bahwa pelaku bom bali sudah di eksekusi.
Lalu ??
Tidak ada. Hanya ingin mengingatkan saja.
Weekendku dimulai dari hari jumad, karena jumad ini hanya bekerja setengah hari. Dari kantor aku pergi makan siang bersama ‘my gankbank’ -HG, Yusar, dan BIT- dan dilanjutkan dengan menjelajah ratu plaza berdua saja dengan Yusar.
Rencana nya hanya sebentar saja, karena mau mencari beberapa barang electronic, tapi akhirnya dilanjutkan lagi ke senayan city dan nongkrong di excelso.
Hfffff...come on!
Wait...wait...thats not just it, sabtu dan minggu juga masih dilanjutkan.
Kemana ??
Blok M plaza dan... eng...eng.. senayan city
(LAGI ??)
Ada satu hal yang menarik selama dua hari ini.
Apa itu ???
Aku ingin punya anak.
Yeap, ingin punya anak!
Tapi tidak ingin punya suami.
Bah ?! pemikiran macam apa pulak itu ??
Pemikiran yang muncul saat nongkrong di excelso, dan duduk duduk sambil liat liat orang lewat di senayan city. Banyak banget ibu muda dan bapak muda hang-out sambil bawa bayi mereka. Baju nya lucu. Baby nya lucu. Dan rasanya menyenangkan bisa berbagi kesenangan dari dunia kapitalis ini bersama seseorang yang ‘lucu’ seperti baby.
Aku bahkan sudah bisa membayangkan diriku jalan ke mall sambil bawa kereta dorong baby trus ngeliat baju baju baby lucu, atau berburu diskon sepatu baby crocs. Saat usiaku limapuluh tahun, dia mungkin sudah selesai dengan pendidikannya dan mulai mandiri. Selisih usia 25 tahun. Aku dan dia akan menjadi sahabat.
Hmmm ... (mulai membayangkan)
Ada satu kendala yang kulupakan ; aku hidup di indonesia, bukan di planet mars.
Tidak ada toleransi dari masyarakat untuk pemikiran seperti ini.
TIDAK.
Ahhhh ... haruskah kebahagian seorang manusia terjegal oleh aturan dan budaya yang notabene juga dibangun oleh manusia sendiri.
TERBELENGGU.
Tidak ada.
Kecuali satu kenyataan bahwa pelaku bom bali sudah di eksekusi.
Lalu ??
Tidak ada. Hanya ingin mengingatkan saja.
Weekendku dimulai dari hari jumad, karena jumad ini hanya bekerja setengah hari. Dari kantor aku pergi makan siang bersama ‘my gankbank’ -HG, Yusar, dan BIT- dan dilanjutkan dengan menjelajah ratu plaza berdua saja dengan Yusar.
Rencana nya hanya sebentar saja, karena mau mencari beberapa barang electronic, tapi akhirnya dilanjutkan lagi ke senayan city dan nongkrong di excelso.
Hfffff...come on!
Wait...wait...thats not just it, sabtu dan minggu juga masih dilanjutkan.
Kemana ??
Blok M plaza dan... eng...eng.. senayan city
(LAGI ??)
Ada satu hal yang menarik selama dua hari ini.
Apa itu ???
Aku ingin punya anak.
Yeap, ingin punya anak!
Tapi tidak ingin punya suami.
Bah ?! pemikiran macam apa pulak itu ??
Pemikiran yang muncul saat nongkrong di excelso, dan duduk duduk sambil liat liat orang lewat di senayan city. Banyak banget ibu muda dan bapak muda hang-out sambil bawa bayi mereka. Baju nya lucu. Baby nya lucu. Dan rasanya menyenangkan bisa berbagi kesenangan dari dunia kapitalis ini bersama seseorang yang ‘lucu’ seperti baby.
Aku bahkan sudah bisa membayangkan diriku jalan ke mall sambil bawa kereta dorong baby trus ngeliat baju baju baby lucu, atau berburu diskon sepatu baby crocs. Saat usiaku limapuluh tahun, dia mungkin sudah selesai dengan pendidikannya dan mulai mandiri. Selisih usia 25 tahun. Aku dan dia akan menjadi sahabat.
Hmmm ... (mulai membayangkan)
Ada satu kendala yang kulupakan ; aku hidup di indonesia, bukan di planet mars.
Tidak ada toleransi dari masyarakat untuk pemikiran seperti ini.
TIDAK.
Ahhhh ... haruskah kebahagian seorang manusia terjegal oleh aturan dan budaya yang notabene juga dibangun oleh manusia sendiri.
TERBELENGGU.
Tuesday, November 04, 2008
ini tentang Orang kampung yang baru naik sepeda di kota BESAR
Orang itu adalah ....
AKU !!
Hehehe... sepeda lipat yang selama ini hanya bisa kulihat dari internet (mengingat di nias tidak ada yg jualan seli -istilah om koen- dan juga tidak populer) maka ; SAAT NYA MEMBALAS KAN NAPSU BERSEPEDAAAAAA ... HAHAHA
- tangan direntangkan, dada dibusungkan dengan gaya pahlawan bertopeng -
Seli di beli d rodalink SCBD dan langsung di apgred, selesai apgred hari jumad malam dan langsung dibawa meluncur ke radio dalam untuk berkenalan dengan beberapa anggota komunitas seli (baca ; id-foldingbike)
Dikarenakan awak ini masih buta dengan jalur jalan raya kota ibukota, waktu pulang agak grogi juga coy, soalnya baru 2 minggu awak di jakarta ini bah !
untung nya ditemenin ama salah satu om yg ketemu d radio dalam itu...(garuk garuk kepala mengingat nama si om itu)
Nah!
hari minggu nya, langsung di gowes ni seli ke Senayan, sekalian Car Free Day kan, katanya om om itu ada hallal bi hallal (bener nya tulisan ku ini??) mumpung di bulan lebaran.
Lumayan jauh jg ngayuh nya, dari senayan (depan restoran put put golop) ke suatu tempat untuk makan bubur dekat benhil, lalu di lanjutkan ke HI, dan singgah sekejap di kede kopi kenamaan 'starbak' untuk ngaso sambil minum kopi yang mahal kali beuh, dan terus bergerak ke arah kemayoran untuk makan pulut campur susu kental manis.
Macam nya orientasi tidak jauh dari perut dan seputaran perut !
Pulang nya sempat juga singgah di Rodalink scbd tu, sekedar ikut2an :) ama para om om dan tante tante yang katanya mau belanja kebutuhan sepeda (kesan nya kayak mo belanja kebutuhan sembako aja ya), kalo awak ini engga lah dulu belanja coy, mengingat gaji pun belum masuk dan harus melunasi tagihan laptop - mulai curhat pulak -
Senang juga lah akhirnya bisa bersepeda keliling jalan raya besar di kota besar macam jakarta ini. Mudah mudahan lah helem ku dari medan cepat datang nya, supaya bisa tiap hari awak kerja pake seli kan, engga mungkin juga awak pake helm motor yang bikin kepala ku jadi mirip kayak kepala capung...besaran helem dari badan ku hehehe....
Subscribe to:
Posts (Atom)